LIMA PIMPINAN KPK DIHABISI DI DPR
Lima Pemimpin KPK
Lima Pemimpin KPK, Selama delapan jam lima pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi menggelar rapat. Dengan Komisi III di Gedung DPR Jakarta jauh hari sebelum rapat Komisi III sudah menyiapkan modal pertanyaan. Untuk menyambut para pemimpin lembaga antirasuah, tidak hanya itu pimpinan KPK juga disambut tiga anggota Pansus. Yang mendadak berdinas di Komisi III padahal mereka bukan anggota komisi mitra KPK.
Mereka adalah Arteria Dahlan, John Kennedy Aziz dan Muhammad Misbakhun, Arteria menggantikan Dwi Ria Latifah. John Kennedy menggantikan Kahar Muzakir dan Misbakhun menggantikan Saiful Bahri. KPK Dihabisi di depan DPR lima Komisioner dihujani pertanyaan pedas dan kritikan tajam. Mulali dari hal yang substansi terkait kinerja KPK sampai soal penyerangan pribadi bahkan kualitas pimpinan KPK pun dipertanyakan.
Anggota komisi III DPR dari Fraksi PDIP Junimart Girsang geram dengan pernyataan ketua KPK Agus Rahardjo. Tentang Obstruction of justice atau perbuatan melawan hukum Agus menilai anggota pansus angket KPK. Bisa dijerat hukum jika terus menghalangi penyidik kasus E-ktp.
Lima Pemimpin KPK
Junimart menunding Agus tak mampu menjadi ketua KPK itu disampaikan kepad publik. Harus paham tentang nilai hukum tentang dampak dari apa yang kita sampaikan. Junimart pun menyentil jubir KPK Febri Diansyah dia meminta tak banyak bicara dan tidak mendahului keputusan hakim.
Junimart juga mepertanyakan proses operasi tangkap tangan setiap membongkar kasus korupsi. Dia melihat proses OTT tak sesuai dengan KUHP menurut dia dalam sistem penanganan hukum di Indonesia sesuai KUHP. Berita acara pemeriksaan diutamakan ketimbang SOP-nya dia pun mempertanyakan soal tingkatan penyidik. Dalam KPK Menurut dia apakah jabatan penyelidik bisa merangkap sebagai penyidik.
Kolega Junimart dari fraksi PDIP, Masinto Pasaribu tak kalah galak dia mempertanyakan aset senilai Rp 550 miliar. Yang di miliki Muhamad Nazaruddin yang tak jelas nasibnya di tangan KPK. Persoalan ini juga tengah diselidiki oleh Pansus angket KPK hingga melibatkan BPK untuk diaudit.
Masinto tak puas dengan jawaban KPK tentang barang-barnag hasil sitaan KPK yang dijelaskan dalam rapat. Dengan pendapat di komisi II DPR, Masinto bahkan meledek KPK seperti tengah berdongeng.